Euro Rontok Tersandung Kabar Buruk Credit Suisse
Euro Rontok Tersandung Kabar Buruk Credit Suisse

Euro Rontok Tersandung Kabar Buruk Credit Suisse

Posted on

Operatorkita.comEuro Rontok Tersandung Kabar Buruk Credit Suisse. Kabar buruk yang melanda Credit Suisse berdampak pada jatuhnya EUR / USD. Pasar juga semakin pesimis terhadap prospek kenaikan suku bunga ECB.

Belum lama ini, pasar dihebohkan dengan kabar buruk yang melanda Credit Suisse, salah satu bank investasi besar di Eropa. Akibatnya, mata uang Euro dan kawasan Eropa lainnya turun tajam dalam perdagangan Rabu (15/Maret).

Pelaku pasar khawatir krisis perbankan yang sebelumnya terjadi di Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat pekan lalu akan menyebar ke seluruh dunia.

EUR / USD turun lebih dari 2% dan menyentuh kisaran 1,0514. Sementara itu, mata uang Eropa lainnya seperti GBP / USD merosot 0,7% ke kisaran 1,2040 s, sedangkan USD / CHF melonjak ke 0,9250 s. Kondisi ini membuat indeks dolar (DXY) naik sekitar 1% hingga di atas level 104,50 sebagai aset save haven.

Situasi yang semakin memburuk di pasar keuangan Eropa saat ini membuat pasar khawatir bahwa bank Sentral Eropa (ECB) tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Probabilitas kenaikan suku bunga ECB saat ini hanya 50%, kurang dari perkiraan sebelumnya sebesar 90%.

Apa yang terjadi dengan Credit Suisse?

Kepanikan pasar dimulai ketika media melaporkan bahwa investor terbesar Credit Suisse, Saudi National Bank, mengatakan tidak akan lagi memberikan dukungan finansial.

Selain itu, salah satu pemegang saham utama Credit Suisse, Harris Associates juga secara bertahap melepaskan sahamnya dalam beberapa bulan terakhir.

Saham Credit Suisse turun sebagai tanggapan atas kabar buruk tersebut, diikuti oleh saham perbankan Eropa lainnya.

Untuk meredam kepanikan pasar, Credit Suisse berusaha menghalau rumor negatif dengan menegaskan bahwa laporan keuangan tahun 2022 dan tahun-tahun sebelumnya akurat sesuai dengan hasil audit PwC.

Pemimpin Credit Suisse Alex Lehmann secara terpisah menegaskan bahwa”kami diatur, kami juga memiliki rasio modal dan neraca yang sangat kuat yang membedakannya dari SVB”. Namun klarifikasi dari bos Credit Suisee tersebut gagal membendung kepanikan pasar.Apa yang terjadi dengan Credit Suisse?

Kepanikan pasar dimulai ketika media melaporkan bahwa investor terbesar Credit Suisse, Saudi National Bank, mengatakan tidak akan lagi memberikan dukungan finansial.

Selain itu, salah satu pemegang saham utama Credit Suisse, Harris Associates juga secara bertahap melepaskan sahamnya dalam beberapa bulan terakhir. Saham Credit Suisse turun sebagai tanggapan atas kabar buruk tersebut, diikuti oleh saham perbankan Eropa lainnya.

Untuk meredam kepanikan pasar, Credit Suisse berusaha menghalau rumor negatif dengan menegaskan bahwa laporan keuangan tahun 2022 dan tahun-tahun sebelumnya akurat sesuai dengan hasil audit PwC.

Pemimpin Credit Suisse Alex Lehmann secara terpisah menegaskan bahwa”kami diatur, kami juga memiliki rasio modal dan neraca yang sangat kuat yang membedakannya dari SVB”. Namun klarifikasi dari bos Credit Suisee tersebut gagal membendung kepanikan pasar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *