Inilah 5 Tokoh Analisa Teknikal Terpenting di Dunia
Inilah 5 Tokoh Analisa Teknikal Terpenting di Dunia

Inilah 5 Tokoh Analisa Teknikal Terpenting di Dunia

Posted on

Operatorkita.comInilah 5 Tokoh Analisa Teknikal Terpenting di Dunia. Sebelum menjadi salah satu metode analisis yang diandalkan oleh banyak trader, ada tokoh-tokoh yang berperan penting dalam merintis analisis teknikal. Siapa mereka?

Sebagai primadona, analisis teknikal merupakan model analisis yang digemari oleh banyak trader. Berkat kemudahan dan kesederhanaan yang ditawarkannya, tak heran jika analisis ini masih menjadi favorit hingga saat ini.

Faktanya, popularitasnya satu tingkat lebih tinggi daripada model analisis fundamental. Namun, pernahkah terlintas di benak Anda tentang bagaimana analisis teknis pertama kali digunakan dan dipopulerkan?

Sejarah analisa teknikal didominasi oleh lima orang penting. Terlepas dari mitos analisa teknikal yang sering muncul, keberadaan analisa teknikal kini mampu menyempurnakan aktivitas sehari-hari para trader berkat kemudahan yang ditawarkannya.

Charles Dow

Embrio analitik yang paling penting mulai ada pada akhir abad ke-19. Saat itu, Charles Henry Dow, seorang reporter majalah keuangan di New York, menerbitkan beberapa panduan prediksi harga menggunakan sejarah pergerakan saham di masa lalu.

Dow mencatat semua pergerakan harga saham, baik itu harga harian, mingguan, maupun bulanan. Selanjutnya, ia mengaitkannya dengan pola pasang surut pasar.

Dari situ Dow kemudian dapat menyatakan jika pola harga yang terbentuk di pasar cenderung berulang dan dapat diprediksi dari kejadian sebelumnya.

Berkat penemuannya, Dow akhirnya dikenal sebagai bapak analisis teknis sekaligus tokoh analisis penting pertama.

William Hamilton

William Peter Hamilton adalah tokoh analitis terpenting kedua setelah Charles Dow. Ini melengkapi Teori Dow, sebuah teori analisis teknis yang dipopulerkan oleh Charles Dow pada abad ke-19.

Secara singkat, Teori Dow sendiri merupakan teori yang menjelaskan bahwa tren berfungsi sebagai indikator kondisi pasar secara keseluruhan, khususnya di pasar saham.

Namun, karena Dow tidak dapat menjelaskan indikasi tren secara lebih rinci, William Hamilton mencoba menerapkan Teori Dow pada indeks saham. Akibatnya, istilah bullish (tren naik) dan bearish (tren turun) tercipta.

Menurut Hamilton, Teori Dow hanya menggambarkan sekumpulan tren di pasar yang belum digunakan secara jelas sehingga dianggap tidak cukup kuat untuk “mengalahkan” pasar.

Robert Rhea

Tokoh analitis terpenting ketiga sekaligus “praktisi” perintis adalah Robert Rhea. Berbeda dengan William Hamilton yang masih dalam batas mempelajari Teori Dow, Rhea justru menciptakan inovasi baru yang mengubah Teori Dow menjadi indikator praktis untuk membantu para trader saat masuk.

Dalam praktiknya, Rhea berhasil menggunakan teori ini untuk mengidentifikasi atasan dan bawahan, hingga akhirnya mendapatkan keuntungan.

Praktisi Rhea berhasil memprediksi tingkat pasar yang lebih rendah pada tahun 1932, sedangkan tingkat atas berhasil dianalisis pada tahun 1937.

Ceritakan tentang inovasinya dalam memperbarui Dow Theory yang pada akhirnya memengaruhi jumlah pelanggan buletin investasinya, komentar Dow Theory. Sayangnya, Robert Rhea menghembuskan nafas terakhirnya dua tahun setelah kesuksesannya mengidentifikasi Top.

John Magee

Analis terpenting berikutnya adalah John Magee. Beliau merupakan satu-satunya pelopor Analisa Teknikal yang nekat melakukan trading hanya dengan mengandalkan pergerakan harga saham dan pola harga.

Magee sama sekali tidak membaca makalah tersebut, atau mengabaikan analisis fundamental. Bagi Magee, hal itu membantunya menghindari serangkaian berita yang dapat merusak analisisnya.

Meski hanya berbekal chart dan pola chart, Magee berhasil membuktikan kesuksesannya sebagai technical trader selama empat dekade. Seiring berjalannya waktu, strategi trading Magee dikenal sebagai Naked Trading.

Edson Gould

Tokoh analisis penting terakhir dan umur terlama adalah Edson Gould. Dia telah mengembangkan strategi perdagangannya sendiri berdasarkan pengelolaan uang dan psikologi yang tangguh.

Saat itu, dia bisa memprediksi kenaikan indeks saham Dow Jones sebesar 400 poin di pasar bullish 20 tahun mendatang.

Ditambah lagi, dia juga mengatakan bahwa saham Dow Jones bisa melampaui angka 1.040 pada tahun 1973 dan seterusnya. Gould mampu menyajikan analisis yang cukup akurat karena menggunakan grafik, psikologi pasar, dan bantuan indikator teknikal.

Dari sini, Anda dapat menyimpulkan bahwa komponen analisis teknis dibuat pada masa analisis Edson Gould. Selama 81 tahun hidupnya, Gould tidak pernah berhenti menganalisis untuk mendukung aktivitas perdagangannya.

Selain itu, ia juga aktif dalam profesinya sebagai penulis buletin. Buku Gould terjual seharga $ 500 pada tahun 1930.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *