Operatorkita.com – Berikut 4 Pertimbangan Sebelum Mengambil Kredit Usaha. Kredit usaha telah menjadi salah satu bagian dari dunia usaha karena sangat sulit menjalankan usaha tanpa mengambil kredit. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terlebih dahulu.
Saat ini, sulit untuk menjalankan bisnis tanpa mengambil kredit, tidak peduli apa jenis bisnis kita berada di. Kontraktor, sebelum pembayaran lunas, perlu mengerjakan biaya operasi terlebih dahulu.
Pedagang, sebelum barang terjual sepenuhnya, perlu membayar pemasok terlebih dahulu. Petani, sebelum mereka mulai menanam, membutuhkan dana untuk membeli benih, pupuk, pengendalian hama, dan seribu satu kebutuhan lainnya.
Kekurangan uang tunai dapat menyebabkan aktivitas bisnis terhambat. Oleh karena itu, kredit usaha telah menjadi bagian integral yang sulit dipisahkan dalam bisnis.
Baca Juga :
- Peluang Bisnis dan Ide Bisnis Digital yang Menguntungkan
- Bucin Bitcoin Luno Hadirkan Bonus untuk Pembelian Kripto
- Berikut Manfaat Talas Bagi Kesehatan Tubuh Kita
- 5 Obat Alami Untuk Mengatai Sakit Gigi Berlubang
Pertanyaannya adalah, bagaimana kita memilih kredit bisnis yang tepat? Pilihan kredit usaha akan mempengaruhi arus kas kita, sehingga Anda harus mempertimbangkan Plus dan minus hati-hati.
Seberapa Besar Skala Bisnis Anda?
Daftar Isi
Secara umum, kredit usaha dibagi menjadi tiga, yaitu kredit mikro, ritel, dan korporasi. Klasifikasi kredit ini tergantung pada skala bisnis Anda dan ukuran pinjaman kredit Anda.
Kredit mikro umumnya diambil oleh mereka yang membutuhkan modal kecil seperti petani dan pedagang pasar. Pinjaman ritel adalah tingkat di atas kredit mikro, dan umumnya diambil oleh pengusaha UMKM.
Sementara kredit korporasi ditujukan untuk perusahaan skala besar. Bunga untuk setiap kelompok berbeda tergantung pada kebijakan bank.
Klasifikasi kredit ini biasanya sesuai dengan kebijakan masing-masing bank. Plafon (batas atas) Kredit Mikro di bank nasional besar, misalnya, biasanya lebih rendah dari plafon pinjaman dari kelas yang sama di bank daerah atau RBS.
Untuk alasan ini, sebelum memutuskan untuk mengambil kredit dari bank, ada baiknya untuk menanyakan tentang plafon kredit dan jumlah bunga kredit di berbagai lembaga keuangan.
Apa Jenis Bisnis Yang Anda?
Berdasarkan metode pembayaran bunga dan pokok, ada dua jenis pinjaman usaha, yaitu pinjaman biasa dan pinjaman giro (r/k).
Dalam pinjaman reguler, dana dari bank akan diberikan langsung kepada Anda untuk digunakan sesuai kebutuhan. Selanjutnya, Anda perlu melakukan cicilan bunga dan pokok secara teratur (biasanya setiap bulan).
Jenis pinjaman reguler ini cocok bagi anda yang memiliki usaha dengan arus kas reguler (cash flow), seperti toko atau produksi kerajinan tangan. Cashflow reguler memungkinkan Anda merencanakan pembayaran cicilan kredit dengan lebih leluasa.
Di sisi lain, pinjaman giro diberikan oleh bank dalam bentuk giro, biasanya giro. Anda dapat menarik diri dari rekening untuk kebutuhan bisnis Anda dengan cek / bilyet giro.
Pembayaran rutin yang harus Anda lakukan adalah bunga pinjaman dari jumlah dana yang telah Anda tarik dari rekening, sedangkan pokok Anda hanya perlu membayar setahun sekali atau di akhir masa kredit.
Jenis pinjaman giro ini cocok untuk bisnis dengan arus kas tidak teratur seperti konstruksi. Penarikan dana dari akun hanya dapat dilakukan saat Anda membutuhkannya, dan pembayaran dapat disesuaikan dengan saat dana masuk.
Berapa Banyak Kredit Yang Anda Butuhkan?
Nomor satu hal yang perlu Anda ingat adalah untuk tidak meminjam lebih dari yang Anda butuhkan. Anda harus membayar bunga untuk setiap rupiah yang Anda pinjam melalui pinjaman usaha.
Jadi akan sia-sia jika ada keuntungan yang pada akhirnya tidak digunakan untuk tujuan penting. Tentukan jumlah yang cukup, kemudian serahkan ke Bank, BPR, atau Koperasi/BMT.
Terkadang, jika Anda memiliki bisnis dengan prospek bagus, Anda akan ditawari lebih banyak pinjaman daripada yang Anda minta pada awalnya. Misalnya, Anda mengajukan pinjaman mikro sebesar 50 juta, tetapi kemudian Anda ditawari kredit sebesar 100 juta.
Sekilas, ini mungkin tampak seperti kekayaan dari langit, tetapi ingat bahwa 100 juta hanyalah pinjaman yang harus Anda kembalikan ditambah bunga.
Hitung dengan cermat, antara 50 juta hingga 100 juta kredit, yang lebih efektif dan efisien untuk bisnis Anda, dan apakah Anda akan dapat melunasi cicilan sampai akhir. Pada akhirnya, pilihan ada di tangan Anda.
Bunga kredit atau Bagi Hasil?
Selain kredit usaha yang ditawarkan oleh bank umum dan BPR, kini banyak juga yang ditawarkan kredit oleh Bank Syariah dan BPR dengan istilah ‘pembiayaan bagi hasil’.
Bagi anda yang ingin mematuhi perintah-perintah agama dengan sungguh-sungguh dapat memilih pembiayaan bagi hasil daripada kredit berbunga.
Tetapi bukan tidak mungkin Anda juga memilih Pembiayaan Bagi Hasil meskipun Anda tidak terlalu religius, karena skema kredit dan perjanjian pembiayaan berbeda.
Jika Anda mengambil kredit, maka Anda harus membayar ‘bunga kredit’ di luar pokok pinjaman. Sedangkan jika Anda mengambil pembiayaan, maka Anda harus membayar ‘Bagi Hasil’ selain pokok.