Operatorkita.com – Dolar AS Konsolidasi Dan AUD Naik Meskipun RBA Dovish. Indeks dolar relatif datar di tengah perayaan Hari Kemerdekaan AS. Pasar saat ini menjadi sejumlah berita penting seperti risalah FOMC dan NFP.
Indeks dolar (DXY) bergerak dalam kisaran sempit di sekitar 102,90 pada hari Selasa (04 / Juli). Pergerakan greenback yang cenderung flat tidak terlepas dari perayaan Hari Kemerdekaan AS.
Ditambah lagi, pasar sekarang menunggu publikasi risalah FOMC pada hari Kamis dan Non-Farm Payroll (NFP) pada hari Jumat.
Penyebaran sejumlah berita penting dari sejumlah mata uang utama juga mewarnai pergerakan dolar. Nilai tukar dolar masih tertekan dengan rilis data PCE dan hasil survei PMI yang cukup mengecewakan.
Sebelumnya, PMI Manufaktur AS diproyeksikan naik dari 46,9 menjadi 47,2. Sayangnya, PMI Manufaktur AS dari ISM justru turun lebih dalam ke 46,0 di bulan Juni.
Melemahnya dolar memberikan peluang bagi mata uang utama lainnya. Salah satunya adalah dolar Australia yang berhasil menguat 0,4 persen hingga menyentuh level 0,6705.
Ini mengejutkan semua pelaku pasar. Aussie jatuh setelah bank sentral Australia menyampaikan pernyataan dovish Pagi ini.
AUD mendukung ekspektasi kenaikan suku bunga
Sebelumnya, pasar memperkirakan bahwa RBA akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakannya hari ini. Namun, RBA memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level 4,10%.
Bank sentral mengatakan masih ada “ketidakpastian” atas perkembangan permintaan dan penawaran, dan keputusan tersebut memberi “lebih banyak waktu bagi dewan untuk mengevaluasi kondisi ekonomi, prospek ekonomi, dan risiko terkait”.
Meskipun pernyataan RBA baru-baru ini cukup mengecewakan bagi pasar, secara umum, kurs dolar Australia tetap solid, didukung oleh ekspektasi suku bunga yang tinggi.
Hal ini dikarenakan beberapa analis masih optimis dan menyampaikan kemungkinan RBA kembali ke kenaikan suku bunga di bulan Agustus.
