Mengenal Lebih Jauh Inversi Yield Obligasi Sebagai Tanda Resesi
Mengenal Lebih Jauh Inversi Yield Obligasi Sebagai Tanda Resesi

Mengenal Lebih Jauh Inversi Yield Obligasi Sebagai Tanda Resesi

Posted on

Operatorkita.comMengenal Lebih Jauh Inversi Yield Obligasi Sebagai Tanda Resesi. Inversi imbal hasil obligasi adalah yang paling tidak umum di antara jenis kurva lainnya. Begitu muncul, pasar bisa gempar karena kurva ini dianggap sebagai sinyal resesi.

Konon, pembalikan imbal hasil obligasi merupakan sinyal akurat resesi di AS sejak berakhirnya Perang Dunia II. Banyak yang memperingatkan bahwa trader dan investor selalu memperhatikan fenomena ini.

Menurut definisi, inversi imbal hasil obligasi adalah kurva yang menunjukkan obligasi jangka panjang memberikan imbal hasil yang lebih rendah daripada obligasi jangka pendek.

Mengenali bentuk kurva ini sangat penting karena mayoritas pasar setuju untuk mewaspadai hal itu sebagai tanda resesi ekonomi.

Memahami Kurva Imbal Hasil Obligasi

Inversi imbal hasil obligasi ditandai dengan kurva ke bawah. Dalam Ilmu Ekonomi, kurva imbal hasil adalah grafik yang diambil dari plot suku bunga berbagai obligasi dengan peringkat kredit yang sama, tetapi dengan jatuh tempo yang berbeda selama periode waktu tertentu.

Obligasi yang memiliki peringkat kredit yang sama mengacu pada berbagai obligasi yang diterbitkan oleh satu entitas. Misalnya oleh pemerintah AS, pemerintah Jepang, dan sebagainya.

Inversi Imbal Hasil obligasi pemerintah AS

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, inversi imbal hasil obligasi merupakan suatu kondisi ketika obligasi jangka panjang memberikan imbal hasil yang lebih rendah dibandingkan obligasi jangka pendek, padahal keduanya memiliki peringkat kredit yang sama.

Selain itu, ada juga yang disebut inversi imbal hasil obligasi parsial. Kondisi ini menunjukkan bahwa hanya sedikit obligasi jangka pendek yang memberikan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan obligasi jangka panjang.

Kurva imbal hasil paling populer dibuat berdasarkan imbal hasil obligasi Treasury AS 3 bulan, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, dan 30 tahun.

Kurva imbal hasil sering digunakan sebagai indikator output AS dan pertumbuhan ekonomi.

SEPERTI yang Anda ketahui, AS adalah negara adidaya yang memiliki hubungan perdagangan raksasa dengan ratusan negara lain di seluruh dunia. Maka, tidak heran jika inversi imbal hasil obligasi AS menjadi isu internasional.

Secara historis, para ekonom telah meneliti inversi imbal hasil obligasi selama beberapa dekade. Pada 1960-an, Ruben Kessel dari NBER (National Bureau of Economic Research) menemukan bahwa perbedaan antara suku bunga jangka pendek dan jangka panjang cenderung menyempit saat resesi mendekat.

Sebuah makalah yang diterbitkan oleh Federal Reserve San Francisco pada tahun 2018 mengungkapkan fakta yang lebih mengejutkan. Melansir dari the paper, inversi imbal hasil obligasi selalu terjadi menjelang resesi di AS sejak 1955.

Kondisi ini bahkan terjadi pada akhir tahun 2005, 2006, dan 2007 sebelum krisis keuangan 2007/2008 di Wall Street.

Oleh karena itu, asumsi bahwa pembalikan imbal hasil obligasi merupakan sinyal resesi diketahui tidak hanya oleh para pedagang dan investor, tetapi juga oleh para pakar ekonomi dan pejabat bank sentral.

Untuk memudahkan pemantauan, banyak pihak menyederhanakan upaya pendeteksian inversi dengan menghitung selisih imbal hasil obligasi US 10 tahun (US10YT) dan obligasi 2 tahun (US-02YT). Jika selisihnya negatif, maka telah terjadi inversi, seperti yang terjadi pada Agustus 2018.

Bagaimana menanggapi pembalikan imbal hasil obligasi AS

Pada dasarnya, pembalikan imbal hasil obligasi AS dapat berdampak pada hal-hal berikut:

  • Dapat terhubung dengan acara global.
  • Berdampak pada suku bunga pinjaman.
  • Berdampak pada pergerakan pasar saham.

Namun demikian, bank sentral AS (Federal Reserve) sebenarnya agak mengabaikan kurva imbal hasil obligasi. Pejabat Fed juga memiliki pandangan berbeda dalam mengevaluasi inversi imbal hasil obligasi beberapa waktu lalu. Beberapa menganggap perlu untuk memperhatikan, yang lain menganggapnya tidak perlu dikhawatirkan.

Bagi para trader, selama pejabat Fed tidak menganggapnya sebagai masalah serius, masalah ini hanya akan mengganggu pasar untuk sementara waktu. Dengan kata lain, pembalikan imbal hasil obligasi pemerintah AS hanya menjadi penggerak pasar yang signifikan jika pejabat bank sentral atau Presiden AS menganggapnya sebagai masalah serius.

Investor jangka panjang perlu menganggap serius pembalikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan memasukkannya ke dalam pemantauan aspek fundamental. Namun, relevansinya tetap bergantung pada kondisi ekonomi AS saat itu. Jika ekonomi tetap kuat, maka tidak ada alasan untuk terlalu khawatir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *